Puasa Ramadhan adalah merupakan salah satu kewajiban kita sebagai umat Muslim yang telah di atur dalam Al-Qur'an kitab suci dan pedoman hidup seluruh muslimin di dunia ini sampai dengan akhir jaman selain Al-Sunnah (Hadist Rasulullah SAW). Ibadah puasa merupakan ibadah yang sangat mulia. Suatu ibadah yang memiliki kedudukan dan keutamaan tersendiri di sisi Allah subhaanahu wa ta’aalaa. Allah subhaanahu wa ta’alaa telah menyiapkan pahala yang besar bagi orang-orang yang menjalankannya dengan ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam. Untuk itulah kita juga perlu mengetahui akan
adab-adab berpuasa itu sendiri.
Bagi orang yang berpuasa terdapat beberapa adab yang selayaknya dan juga semestinya dijalankan, agar tercapai keselarasan dengan
perintah syari’at puasa dan terealisasi maksud pelaksanaan ibadah tersebut termasuk ibadah puasa di bulan Ramadhan 1434 H tahun 2013 ini yang tinggal menghitung hari saja. Di samping sebagai latihan bagi jiwa dan pembersihannya dalam makna hikmah puasa itu sendiri.
Maka sudah seharusnya seorang yang menjalankan ibadah puasa untuk berupaya serius dalam merealisasikan adab puasa secara sempurna, senantiasa menjaganya dengan baik, karena kesempurnaan ibadah puasanya sangat tergantung dengannya, dan kebahagiaannya setelah selesai menunaikan ibadah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh itu sangat terkait dengannya. Hal ini juga penting diketahui ketika para orang tua sedang dalam tahap untuk melatih mengajarkan anak puasa juga.
Dalil mengenai puasa ini juga disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya sebagai berikut :""Islam dibangun di atas lima hal: bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa pada bulan Ramadhan dan haji ke Baitullah." (Muttafaqun ‘alaih dari Ibnu ‘Umar).
Berikut beberapa hal yang berhubungan dengan
adab puasa Ramadhan dan juga adab puasa-puasa sunnah lainnya yaitu :
1. Berpuasa Dengan Penuh Keimanan.
Menjalankan kewajiban dan
sunnah-sunnah puasa dengan baik dan niat ikhlas karena Allah Ta'ala. Bahwasanya wajib bagi seorang muslim untuk berpuasa dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah semata, bukan karena riya`, sum’ah, taqlid kepada manusia, mengikuti keluarganya atau kebiasaan rutinitas dalam masyarakatnya. Akan tetapi mengetahui dan memahami bahwasannya wajib baginya bahwa yang membawanya berpuasa adalah keimanannya bahwasanya Allah telah mewajibkan puasa tersebut kepadanya dan mengharap pahala di sisi-Nya dalam melaksanakan kewajiban dan sunnah puasa tersebut.
2. Menyambut Ramadhan Dengan Kegembiraan.
Menyambut bulan Ramadhan dengan bangga, gembira, dan bahagia. Karena bulan Ramadhan termasuk karunia Allah dan rahmat-Nya kepada umat manusia. Bentuk ketaatan dalam menjalankan ibadah puasa khususnya dalam ramadhan ini adalah dengan cara memuji Allah yang telah menyampaikannya kepada bulan Ramadhan, Meminta pertolongan kepada Allah agar Dia membantunya dalam pelaksanaan ibadah puasa, dan mempersembahkan
amal-amal shalih dalam bulan Ramadhan.
3. Mengerjakan Perintah Dan Menjauhi LaranganNya.
Termasuk adab terpenting dalam berpuasa adalah membiasakan diri kita bertakwa kepada Allah dengan mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai dengan firman Allah yang berkenaan dengan kewajiban menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan (yang artinya):
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (QS. Al-Baqarah:183).
4. Memperbanyak Shodaqoh Dan Amalan Kebaikan Lainnya.
Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan, dan juga memperbanyak amal kebaikan lainnya, berbuat baik kepada orang lain, terutama di bulan Ramadhan. Sungguh Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan tatkala Jibril menjumpainya untuk bertadarrus Al-Qur`an.
5. Menjauhi Segala Hal Yang Bisa Merusak Pahala Ibadah Puasa.
Menjauhi apa yang diharamkan Allah berupa kebohongan, mencela, mencaci, menipu, khianat, melihat sesuatu yang haram seperti melihat lawan jenisnya yang bukan mahramnya. Menjaga lisan dan lidahnya dari berkata bohong dan dusta, mencela, berghibah dan perbuatan yang merusak amalan puasa kita lainnya.
6. Mengakhirkan Makan Sahur.
Disunnahkan untuk mengakhirkan pelaksanaan makan sahur, yakni hingga waktu sangat dekat dengan waktu fajar/shubuh. Hal ini berdasarkan dalil dan juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : "Sesungguhnya kami segenap para nabi, kami diperintahkan untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur, serta agar kami meletakkan tangan kanan kami di atas tangan kiri kami ketika shalat. (HR. Ibnu Hibban ).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam telah menjadikan makan sahur sebagai pembeda antara puasanya kaum muslimin dengan puasanya ahlul kitab. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda : "Pembeda antara puasa kita "kaum muslimin" dengan puasanya ahlul kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim).
7. Menyegerakan Berbuka Puasa.
Menyegerakan buka puasa ketika telah jelas benar tenggelamnya matahari, berdasarkan sabda Nabi (yang artinya): "Senantiasa manusia berada dalam kebaikan selagi mereka menyegerakan berbuka puasa." (Muttafaqun ‘alaih dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy).
Sunnah berbuka puasa dengan ruthab (kurma yang sudah matang), jika tidak didapatkan boleh dengan tamr (kurma yang belum sampai ruthab), jika itupun tidak diperoleh maka dengan air.
Demikianlah beberapa
adab sunnah puasa yang berkaitan khususnya dengan puasa Ramadhan. Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah subhaanahu wa ta’aalaa untuk memahami dan mengamalkannya, sehingga predikat takwa bisa kita raih dengan sempurna aamiin.