Cara melatih akan berpuasa memang bisa dianggap gampang-gampang susah. Akan tetapi melatih anak untuk berpuasa semenjak kecil dan sedini mungkin adalah merupakan bentuk pelatihan kepada anak dalam rangka menjalankan perintah-perintah agama termasuk dalam berlatih puasa ramadhan ini bagi anak. Untuk itulah diperlukan berbagai macam
cara tips melatih anak berpuasa yang menggunakan metoda bijaksana dari para orang tua sehingga tumbuh kesadaran pada diri anak akan pentingnya puasa bagi kesehatan dan juga keutamaan berpuasa bagi setiap orang muslim yang menjalankannya.
Pelatihan untuk berpuasa bagi anak juga merupakan salah satu metoda pendidikan agama kepada anak-anak kita. Sejak sedini mungkin kita mengenalkan agama kepada buah hati kita agar kelak anak kita menjadi anak yang berguna bagi agama, nusa bangsa serta agama Islam ini.
Mengajarkan kepada anak untuk berpuasa ramadhan ini adalah bentuk kepedulian orang tua dalam menjalankan berbagai macam syariat agama ini. Berdasarkan
panduan tuntunan puasa berdasarkan Al-Qur'an yang ditulis oleh Mahmud Abdul Lathif bahwasannya syariat agama tidak menetapkan umur tertentu kapan anak dilatih puasa atau kapan anak belajar untuk berpuasa. Perkaranya kembali pada kehendak sang wali, orang tua dan juga keluarga bahwa hal ini tentunya juga melihat kondisi perkembangan pertumbuhan anak dan juga melihat aspek kesehatan dan kemampuan fisik sang anak itu sendiri.
Menilik bagaimana para ulama ketika berbicara mengenai waktu sang anak belajar menjalankan ibadah puasa ini memang beragam. Ada yang menganggap bahwa sang anak ketika berumur 7 tahun sampai dengan 10 tahun berdasarkan bagaimana mengajarkan anak untuk berlatih mendirikan sholat pula. Imam Ishaq bin Rahuyah memandang usia anak cakap dan mulai untuk puasa sejak usia dua belas tahun. Berbeda dengan pendapat Imam Ahmad yang memandang usia layak dilatih dan belajar puasa ramadhan sejak usia sepuluh tahun.( Fathul bari Ibnu Hajar; 5: 103).
Akan tetapi bila kita mengajarkan anak untuk puasa mulai umur 5 tahun juga diperbolehkan. Hanya dalam keadaan anak belajar. Karena memang kalau berbicara belajar, memang tidak ada batasan umur dalam hal itu. Toh anak belajar berpuasa adalah sesuai dengan kemampuan dan disesuaikan dengan masa pertumbuhan serta perkembangan juga. Dan kita orang tua ketika mulai mengenalkan puasa ramadhan kepada anak, tidak harus memaksakan sang buah hati untuk berpuasa seharian penuh, semenjak waktu sahur sampai dengan adzan magrib berkumandang sebagai tanda waktu berbuka puasa.
Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan
tips cara melatih mengajarkan anak untuk berpuasa yaitu :
Mengenalkan Akan Berbagai Keutamaan Bulan Puasa Ramadhan.
Bila si kecil sudah mulai mengenal akan berbagai macam bentuk kemuliaan keberkahan dan keutamaan bulan ramadhan termasuk puasa ramadhan ini akan memberikan semangat untuk sang anak mulai belajar mempraktekkan puasa itu sesuai dengan kemampuan fisiknya tentunya.
Cara pengenalan akan beragam fadilah keutamaan bulan suci ramadhan ini tentunya harus disesuaikan dengan kemampuan berfikir pada umur-umur sang anak. Tidak bijaksana pula bila para orang tua berbicara panjang lebar mengenai puasa ramadhan dan segala isinya akan tetapi anak belum mempunyai kemampuan mencerna apa yang sedang kita coba kenalkan kepada anak-anak kita pula.
Memberikan Pilihan Menu Berbuka Puasa Dan Sahur Menurut Kesukaan Anak.
Bila anak diajak untuk bisa memilih menu masakan sang ibu ketika akan berbuka dan sahur tentunya juga akan memberikan semangat tersendiri bagi sang anak untuk mulai berpuasa. Tentunya menu yang dihindangkan juga harus dipenuhi dengan standar akan pemenuhan kebutuhan gizi nutrisi yang penting sekali dan dibutuhkan sang anak dalam masa periode tumbuh kembangnya tersebut.
Menyajikan makanan bergizi ketika buka puasa dan sahur juga akan memberikan tenaga, kalori yang cukup untuk menunjang aktifitas anak ketika sedang dalam masa berlatih berpuasa di bulan ramadhan ini. Kita tahu bahwa makanan penuh zat gizi diperlukan untuk kelancaran dan kesuksesan anak dalam melatih dirinya untuk menahan lapar dan dahaga di siang hari. Jangan sampai kita mengajarkana anak untuk menjalani puasa, akan tetapi justru hal ini akan membuat anak menjadi sakit akibat kekurangan zat-zat gizi makan sahur atau pun berbuka puasa.
Berikan Kegiatan Yang Positif.
Maksudnya adalah ketika siang hari, maka orang tua bisa memilihkan berbagai macam kegiatan yang positif bagi sang anak. Baik itu kegiatan belajar maupun mengaji. Bila anak sudah pandai membaca, alangkah bijaksananya bila anak mulai dikenalkan dengan bacaan-bacaan atau pun kisah-kisah hikmah berkaitan dengan puasa ramadhan ini.
Dengan mempelajari akan berbagai kisah hikmah yang diperuntukkan untuk anak-anak akan sesuai dengan pemahaman anak pula. Kisah hikmah tersebut akan bisa menjadi inspirasi bagi buah hati kita untuk mengambil pelajaran dan hikmah dari buku Islami yang dibacanya pula. Dan mengisi waktu luang ketika berpuasa dengan hal-hal positif akan sedikit melupakan pula bahwa dirinya sedang berpuasa, sehingga waktu berjalan tidak begitu terasa baginya.
Puasa Bertahap.
Berpuasa bagi sang anak apalagi bila waktu itu adalah waktu pertamanya belajar tentunya akan memberikan tantangan kesulitan tersendiri. Perubahan pola makan dari rutinitas sehari-hari akan bisa membuat anak mudah merasakan lemas ketika berpuasa. Maka tipsmelatih anak berpuasa dengan mudah salah satunya adalah dengan menjalankan puasa sesuai dengan kemampuan sang anak itu sendiri.
Orang tua boleh menentukan waktu berbuka bagi sang anak. Misalnya saja pada hari pertama berpuasa anak boleh berbuka ketika jam telah menunjukkan pukul 10 pagi. Dan pada hari-hari berikutnya akan semakin meningkat. Bisa sampai waktu adzan sholat dhuhur dikumandangkan, dan pada hari-hari berikutnya sampai adzan shalat ashar dan pada hari berikutnya Insya Allah akan mencapai Magrib seperti kewajiban yang telah dibebankan kepada orang yang sudah baligh untuk berpuasa.
Ikut Sertakan Dengan Kegiatan Amaliyah Ramadhan.
Kegiatan keagamaan ketika bulan suci Ramadhan tiba tentunya banyak kita jumpai dalam masyarakat kita. Entah itu dalam bentuk kegiatan agama di sekolah maupun dilingkungan masyarakat kita sendiri. Adanya pesantren kilat bulan ramadhan juga akan memberikan nilai positif kepada anak-anak kita. Terlebih kepada anak yang sedang dalam tahap belajar mengenal dan menjalankan puasa itu sendiri.
Melatih anak berpuasa adalah termasuk dalam usaha untuk menjalankan syariat agama Islam. Jika latihan puasa ini dilakukan dengan cara tepat, maka Insya Allah tidak akan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan maupun pertumbuhan anak. Bahkan dengan anak berlatih menjalankan puasa Ramadhan akan memberikan point positif bagi kesehatan dan juga psikologis sang anak.
Sang anak akan bisa belajar bagaimana orang-orang yang susah dan tidak seberuntung dirinya untuk bisa makan setiap hari 3 kali. Karena memang di sekeliling kita masih banyak orang yang ekonominya sulit dan tidak bisa makan sehari 3 kali seperti dirinya.
Sang anak akan belajar mengenai kepedulian sosial terhadap sesamanya yang kesulitan. Bagaimana belajar merasakan lapar dan dahaganya orang-orang yang serba kekurangan dalam sehari-harinya. Tidak hanya dalam satu bulan saja, akan tetapi sepanjang tahun susah untuk mendapatkan makan.
Artikel terkait :